Diperkirakan Tebing Setinggi 200 meter yang tepat berada di atas permukiman penduduk dusun setempat mengalami rekahan dan berpotensi longsor. Rekahan tersebut sudah mengitari dusun. Hal ini karenakan hujan deras yang terus mengguyur desa setempat.
"Tadi pagi kabel listrik sudah bergeser, padahal semula kendor tapi tiba-tiba mengencang, itu terlihat ada pergerakan tanah. Warga sempat panik," kata Kepala Desa Tlaga, Slamet, Selasa (16/12/2014) malam.
Sebanyak 160 rumah di dusun tersebut harus dikosongkan dan menyebabkan 157 Kepala Keluarga (KK) harus dievakuasi ke bangunan SDN 3 Tlaga.
Menurutnya, kondisi tanah di lokasi tersebut sudah terlihat sejak tahun lalu. Karena setiap musim hujan tiba, tanah selalu bergerak yang menyebabkan rekahan tanah semakin lebar. "Warga selalu khawatir jika musim penghujan tiba," jelasnya.
Padahal, menurutnya, penanganan dengan membuat bronjor di setiap sisi-sisi tebing itu sudah dilakukan sejak lama. Namun, pembuatan bronjong dinilai tidak bisa menahan laju gerakan tanah.
Sementara itu, saat ini warga yang menempati tempat evakuasi belum juag mendapatkan bantuan yang masuk. "Sementara warga "puasa". Yang penting selamat dulu dan tenang," katanya.
Slamet mengatakan, pihaknya sudah menghubungi BPBD Banjarnegara dan melaporkan peristiwa ini. "Belum tahu sampai kapan warga akan mengungsi. Mungkin menunggu situasi benar-benar aman dulu," ujar Slamet.
Peristiwa ini menambah panjang daftar longsor di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Sebelumnya, bencana longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Sekitar 100 jiwa menjadi korban, dan puluhan rumah warga rata dengan tertimbun tanah akibat bencana longsor tersebut. Infrastruktur jalan raya pun ikut terputus. (Ali/Ans)
Baca Juga:
Heboh,,, Salah Satu Siswa SMU di Tanggerang Melahirkan di Kebun Warga
Pengakuan 5 Siswa Mengapa Tega Perkosa Adik Kelas
Hingga Sore Tadi Longsor di Kabupaten Banjarnegara Memakan 15 Orang Tewas
Jokowi Serius Bakal Ada 100 Kapal Nelayan Asing yang Bakal di Tenggelamkan